Senin, 13 Juli 2015
Vemy Sakura: Sejarah Desa di Kecamatan Tukdana Kabupaten Indram...
Vemy Sakura: Sejarah Desa di Kecamatan Tukdana Kabupaten Indram...: SEJARAH KECAMATAN TUKDANA 1.1 Latar Belakang Kecamatan Tukdana ...
Vemy Sakura: Puisi Pembantu Rakyat
Vemy Sakura: Puisi Pembantu Rakyat: “ Pembantu” Rakyat Diktekan aku bagaimana cara mengeja kata “Politik” Tunjukkan padaku siapa saja makhluk-makhuk didalamnya Yang...
Vemy Sakura: Macam-Macam Bentuk Surat
Vemy Sakura: Macam-Macam Bentuk Surat: CONTOH SURAT FULL BLOCK STYLE (LURUS PENUH) TOKO GEMILANG JAYA JL. Tebet Baru Raya No. 35 Jakarta selatan Telp (021)7277722 ...
Vemy Sakura: Permasalahan Pembangungan Kesehatan
Vemy Sakura: Permasalahan Pembangungan Kesehatan: Permasalahan Pembangunan Kesehatan 1. Disparitas Status Kesehatan Disparitas status kesehatan antar tingkat sosial eko...
Vemy Sakura: Kumpulan Puisi Karya W.S Rendra
Vemy Sakura: Kumpulan Puisi Karya W.S Rendra: SAJAK TANGAN Pengarang : WS. Rendra Inilah tangan seorang mahasiswa, tingkat sarjana muda. Tanganku...
Kumpulan Puisi Karya W.S Rendra
SAJAK TANGAN
Pengarang : WS. Rendra
Inilah tangan seorang mahasiswa,
tingkat sarjana muda.
Tanganku. Astaga.
Tanganku menggapai,
yang terpegang anderox hostes berumbai,
Aku bego. Tanganku lunglai.
Tanganku mengetuk pintu,
tak ada jawaban.
Aku tendang pintu,
pintu terbuka.
Di balik pintu ada lagi pintu.
Dan selalu :
ada tulisan jam bicara
yang singkat batasnya.
Aku masukkan tangan-tanganku ke celana
dan aku keluar mengembara.
Aku ditelan Indonesia Raya.
Tangan di dalam kehidupan
muncul di depanku.
Tanganku aku sodorkan.
Nampak asing di antara tangan beribu.
Aku bimbang akan masa depanku.
Tangan petani yang berlumpur,
tangan nelayan yang bergaram,
aku jabat dalam tanganku.
Tangan mereka penuh pergulatan
Tangan-tangan yang menghasilkan.
Tanganku yang gamang
tidak memecahkan persoalan.
Tangan cukong,
tangan pejabat,
gemuk, luwes, dan sangat kuat.
Tanganku yang gamang dicurigai,
disikat.
Tanganku mengepal.
Ketika terbuka menjadi cakar.
Aku meraih ke arah delapan penjuru.
Di setiap meja kantor
bercokol tentara atau orang tua.
Di desa-desa
para petani hanya buruh tuan tanah.
Di pantai-pantai
para nelayan tidak punya kapal.
Perdagangan berjalan tanpa swadaya.
Politik hanya mengabdi pada cuaca…..
Tanganku mengepal.
Tetapi tembok batu didepanku.
Hidupku tanpa masa depan.
Kini aku kantongi tanganku.
Aku berjalan mengembara.
Aku akan menulis kata-kata kotor
di meja rektor
Pengarang : WS. Rendra
Inilah tangan seorang mahasiswa,
tingkat sarjana muda.
Tanganku. Astaga.
Tanganku menggapai,
yang terpegang anderox hostes berumbai,
Aku bego. Tanganku lunglai.
Tanganku mengetuk pintu,
tak ada jawaban.
Aku tendang pintu,
pintu terbuka.
Di balik pintu ada lagi pintu.
Dan selalu :
ada tulisan jam bicara
yang singkat batasnya.
Aku masukkan tangan-tanganku ke celana
dan aku keluar mengembara.
Aku ditelan Indonesia Raya.
Tangan di dalam kehidupan
muncul di depanku.
Tanganku aku sodorkan.
Nampak asing di antara tangan beribu.
Aku bimbang akan masa depanku.
Tangan petani yang berlumpur,
tangan nelayan yang bergaram,
aku jabat dalam tanganku.
Tangan mereka penuh pergulatan
Tangan-tangan yang menghasilkan.
Tanganku yang gamang
tidak memecahkan persoalan.
Tangan cukong,
tangan pejabat,
gemuk, luwes, dan sangat kuat.
Tanganku yang gamang dicurigai,
disikat.
Tanganku mengepal.
Ketika terbuka menjadi cakar.
Aku meraih ke arah delapan penjuru.
Di setiap meja kantor
bercokol tentara atau orang tua.
Di desa-desa
para petani hanya buruh tuan tanah.
Di pantai-pantai
para nelayan tidak punya kapal.
Perdagangan berjalan tanpa swadaya.
Politik hanya mengabdi pada cuaca…..
Tanganku mengepal.
Tetapi tembok batu didepanku.
Hidupku tanpa masa depan.
Kini aku kantongi tanganku.
Aku berjalan mengembara.
Aku akan menulis kata-kata kotor
di meja rektor
Sajak Sebatang Lisong
Pengarang: WS. Rendra
menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya
mendengar 130 juta rakyat
dan di langit
dua tiga cukung mengangkang
berak di atas kepala mereka
matahari terbit
fajar tiba
dan aku melihat delapan juta kanak - kanak
tanpa pendidikan
aku bertanya
tetapi pertanyaan - pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet
dan papantulis - papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan
delapan juta kanak - kanak
menghadapi satu jalan panjang
tanpa pilihan
tanpa pepohonan
tanpa dangau persinggahan
tanpa ada bayangan ujungnya
..........................
menghisap udara
yang disemprot deodorant
aku melihat sarjana - sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiunan
dan di langit
para teknokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas
bahwa bangsa mesti dibangun
mesti di up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
gunung - gunung menjulang
langit pesta warna di dalam senjakala
dan aku melihat
protes - protes yang terpendam
terhimpit di bawah tilam
aku bertanya
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair - penyair salon
yang bersajak tentang anggur dan rembulan
sementara ketidak adilan terjadi disampingnya
dan delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan
termangu - mangu di kaki dewi kesenian
bunga - bunga bangsa tahun depan
berkunang - kunang pandang matanya
di bawah iklan berlampu neon
berjuta - juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau
menjadi karang di bawah muka samodra
.................................
kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing
diktat - diktat hanya boleh memberi metode
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan
kita mesti keluar ke jalan raya
keluar ke desa - desa
mencatat sendiri semua gejala
dan menghayati persoalan yang nyata
inilah sajakku
pamplet masa darurat
apakah artinya kesenian
bila terpisah dari derita lingkungan
apakah artinya berpikir
bila terpisah dari masalah kehidupan
Pengarang: WS. Rendra
menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya
mendengar 130 juta rakyat
dan di langit
dua tiga cukung mengangkang
berak di atas kepala mereka
matahari terbit
fajar tiba
dan aku melihat delapan juta kanak - kanak
tanpa pendidikan
aku bertanya
tetapi pertanyaan - pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet
dan papantulis - papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan
delapan juta kanak - kanak
menghadapi satu jalan panjang
tanpa pilihan
tanpa pepohonan
tanpa dangau persinggahan
tanpa ada bayangan ujungnya
..........................
menghisap udara
yang disemprot deodorant
aku melihat sarjana - sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiunan
dan di langit
para teknokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas
bahwa bangsa mesti dibangun
mesti di up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
gunung - gunung menjulang
langit pesta warna di dalam senjakala
dan aku melihat
protes - protes yang terpendam
terhimpit di bawah tilam
aku bertanya
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair - penyair salon
yang bersajak tentang anggur dan rembulan
sementara ketidak adilan terjadi disampingnya
dan delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan
termangu - mangu di kaki dewi kesenian
bunga - bunga bangsa tahun depan
berkunang - kunang pandang matanya
di bawah iklan berlampu neon
berjuta - juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau
menjadi karang di bawah muka samodra
.................................
kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing
diktat - diktat hanya boleh memberi metode
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan
kita mesti keluar ke jalan raya
keluar ke desa - desa
mencatat sendiri semua gejala
dan menghayati persoalan yang nyata
inilah sajakku
pamplet masa darurat
apakah artinya kesenian
bila terpisah dari derita lingkungan
apakah artinya berpikir
bila terpisah dari masalah kehidupan
Orang Orang Miskin
Pengarang: WS. Rendra
Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.
Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang berkembang di kota dan di desa.
Jangan kamu bilang dirimu kaya
bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu.
Dan perlu diusulkan
agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.
Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.
Orang-orang miskin di jalan
masuk ke dalam tidur malammu.
Perempuan-perempuan bunga raya
menyuapi putra-putramu.
Tangan-tangan kotor dari jalanan
meraba-raba kaca jendelamu.
Mereka tak bisa kamu biarkan.
Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi nol.
Mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu.
Gigi mereka yang kuning
akan meringis di muka agamamu.
Kuman-kuman sipilis dan tbc dari gang-gang gelap
akan hinggap di gorden presidenan
dan buku programma gedung kesenian.
Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim
Pengarang: WS. Rendra
Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.
Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang berkembang di kota dan di desa.
Jangan kamu bilang dirimu kaya
bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu.
Dan perlu diusulkan
agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.
Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.
Orang-orang miskin di jalan
masuk ke dalam tidur malammu.
Perempuan-perempuan bunga raya
menyuapi putra-putramu.
Tangan-tangan kotor dari jalanan
meraba-raba kaca jendelamu.
Mereka tak bisa kamu biarkan.
Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi nol.
Mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu.
Gigi mereka yang kuning
akan meringis di muka agamamu.
Kuman-kuman sipilis dan tbc dari gang-gang gelap
akan hinggap di gorden presidenan
dan buku programma gedung kesenian.
Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim
Sajak Seonggok Jagung
Pengarang: WS. Rendra
Aku bertanya :
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
di tengah kenyataan persoalannya ?
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya mendorong seseorang
menjadi layang-layang di ibukota
kikuk pulang ke daerahnya ?
Apakah gunanya seseorang
belajat filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran,
atau apa saja,
bila pada akhirnya,
ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :
“ Di sini aku merasa asing dan sepi !”
===========================================
Pengarang: WS. Rendra
Aku bertanya :
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
di tengah kenyataan persoalannya ?
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya mendorong seseorang
menjadi layang-layang di ibukota
kikuk pulang ke daerahnya ?
Apakah gunanya seseorang
belajat filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran,
atau apa saja,
bila pada akhirnya,
ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :
“ Di sini aku merasa asing dan sepi !”
===========================================
Minggu, 05 Juli 2015
Permasalahan Pembangungan Kesehatan
Permasalahan Pembangunan Kesehatan
1.
Disparitas Status Kesehatan
Disparitas status kesehatan antar
tingkat sosial ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan maupun perdesaan
masih cukup tinggi. Angka kematian bayi dan balita pada golongan termiskin hampir
empat kali lebih tinggi daripada golongan kaya, selain itu angka kematian bayi
dan ibu melahirkan lebih tinggi didaerah pedesaan, kawasan timur Indonesia,
serta penduduk dengan tingkat pendidikan yang rendah. Presentase anak balita
yang berstatus gizi kurang dan buruk di daerah perdesaan lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah perkotaan, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih dan cakupan imunisasi pada golongan miskin lebih rendah
dibanding golongan kaya.
2.
Rendahnya status Kesehatan Penduduk Miskin.
Angka kematian bayi pada kelompok
miskin dapat terbilang tinggi, penyakit infeksi pada bayi yang merupakan
penyebab kematian utama terhadap bayi dan anak balita seperti ISPA, diare,
tetanus, dan penyakit kelahiran lebih sering terjadi pada penduduk miskin.
Penyakit lain yang banyak diderita penduduk miskin adalah penyakit
tuberculosis, malaria, dan sebagainya. Rendahnya status kesehatan penduduk
miskin terutama disebabkan oleh terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan
karena kendala geografi dan kendala biaya.
Data pada tahun 2002-2003 menunjukkan
bahwa sebagian besar masalah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan adalah
karena kendala biaya, jarak, dan transportasi. Utilisasi rumah sakit masih di
dominasi oleh golongan mampu, sedangkan masyarakat misikin cenderung
memanfaatkan pelayanan hanya di puskesmas. Dalam RPJMN (2005) diketahui bahwa
tenaga kesehatan yang menyebar pada penduduk miskin hanya sebesar 39,1%
dibanding 82,3% pada penduduk kaya. Dari data tersebut ternyata penduduk miskin
belum sepenuhnya terjangkau oleh sistem jaminan atau asuransi kesehatan.
Program pembangunan kesehatan yang
telah dilaksanakan beberapa dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara cukup signifikan, walaupun masih dijumpai brbagai masalah dan
hambatan yang tetap memengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karena
itu tetap diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan antar daerah dan
antargolongan, derajat kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan dengan
negara-negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan.
3.
Rendahnya Kualitas, Pemerataan, dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan.
Pelayanan kesehatan untuk masyarakat
masih terhitung kurang dan belum memadai, selain jumlahnya kurang, kualitas, pemerataan,
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan di puskesmas masih
menjadi kendala, kualitas pelayanan sebagian besar rumah sakit pada umumnya
masih dibawah standar. Pelayanan kesehatan rujukan belum optimal dan belum
memenuhi harapan, masyarakat merasa kurang puas dengan mutu pelayanan rumah
sakit dan puskesmas karena lambatnya pelayanan, kesulitan administrasi, dan
lamanya waktu tunggu. Perlindungan masyarakat dibidang obat dan makanan masih
rendah, dalam era perdagangan bebas, kondisi kesehatan masyarakat semakin
rentan akibat meningkatnya kemungkinan konsumsi obat dan makanan yang tidak
memenuhi persyaratan mutu dan keamanan (RPJMN, 2005).
4.
Kinerja Pelayanan Kesehatan yang Rendah
Kinerja pelayanan merupakan salah
satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Masih
rendahnya kinerja pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator
seperti proporsi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, proporsi bayi
yang mendapatkan imunisasi campak, dan lain sebagainya, seharusnya kinerja
pelayanan kesehatan harus cekatan dalam menangani masyarakat yang hendak
berobat dan memerlukan pelayanan kesehatan, karena hal tersebut dapat membantu
tingkat kesehatan masyarakat apabila segera ditangani dengan cekatan dan baik,
tetapi pada kenyataannya lembaga pelayanan kesehatan cenderung kurang sigap
dalam hal memberikan pelayanan, terlebih lagi pelayanan prima kepada
masyarakat.
Sumber : Sasmito, Wiku Adi. 2007. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT.Grafindo
Persada.
Sabtu, 04 Juli 2015
Macam-Macam Bentuk Surat
CONTOH SURAT FULL BLOCK STYLE (LURUS PENUH)
TOKO
GEMILANG JAYA
JL. Tebet Baru Raya No. 35 Jakarta selatan
Telp (021)7277722
Nomor : 015/JS/V09
5 April 2012
PT Kencana Agung
JL. Gunung Sahari No. 20
Jakarta Pusat
Hal : Permintaan penawaran computer
Dengan hormat,
Kami kabarkan kepada saudara bahwa perusahaan kami
telah terdia anggaran tahun 2008 untuk pembelian computer, dari salah seorang
relasi. Kami memperoleh keterangan bahwa perusahaan saudara bergerak di bidang
peralatan dan perlengkapan mesin kantor yang berkualitas baik.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami minta agar
saudara mengirimkan surat penawaran mengenai peralatan dan perlengkapan
computer, disertai keterangan-keterangan sebagai berikut :
1. Syarat pembayaran
2. Syarat penyerahan barang
3. Potongan harga yang di berikan
Atas perhatian saudara, kami ucapkan terimakasih
Hormat kami,

Donny putra
Direktur
Lampiran : 1
(satu lembar)
Agenda Kegiatan Pimpinan
AGENDA KEGIATAN
PIMPINAN
PT HARAPAN SENTOSA
Bapak Rizky ardiansyah, S.H
Periode februari 2014
No
|
Hari/tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
01
|
Senin
03 februari 2014
|
10.00-12.00 WIB
|
Seminar mengenai sistem informasi
manajemen
|
Ruang serba guna
|
02
|
Rabu
04 februari 2014
|
08.00-10.00 WIB
|
Rapat rutin mingguan tentang evaluasi
kinerja pegawai
|
Data telah di siapkan di flashdisk
|
03
|
Kamis
06 februari 2014
|
13.00-15.00 WIB
|
Menghadiri undangan rapat
|
Di jakarta
|
04
|
|
16.00-18.00 WIB
|
Menemui bapak andi
|
CV. Prima
|
05
|
Jum’at
07 februari 2014
|
08.0010.00 WIB
|
Kunjungan ke kantor cabang surabaya
|
-
|
06
|
Sabtu
08 februari 2014
|
19.00-20.00 WIB
|
Menghadiri acara pernikahan direktur
PT Adi pradana
|
Hotel mandarin
|
07
|
Senin,
10 februari 2014
|
09.00-10.00 WIB
|
Interview pelamar (Andi gunawan)
|
Kantor
|
08
|
Rabu,
12 februari 2014
|
08.00-10.00 WIB
|
Rapat rutin mingguan
|
Kantor
|
09
|
Kamis,
13 Februari 2014
|
19.00-20.00 WIB
|
Menghadiri seminar “Indonesia Future”
|
Hotel Indonesia
|
10
|
Senin
17 februari 2014
|
13.00-14.30 WIB
|
Menemui bapak charles
|
PT Prima guna perkasa
|
11
|
Rabu,
19 februari 2014
|
06.00-07.30 WIB
|
Menghadiri tournament Golf
|
Padang Golf Cibubur, di dampingi oleh
bapak Teguh
|
12
|
|
08.00-10.00 WIB
|
Rapat rutin mingguan
|
-
|
13
|
Senin,
24 februari 2014
|
10.00-12.00 WIB
|
Menemui Dr.Rizky
|
Rumah sakit MMC
|
Mengetahui, Jakarta,
31 januari 2014
Pimpinan Disiapkan oleh,
Rizky
ardiansyah
Vemy Rida Riawan
Manager
kepegawaian Staff administrasi
Langganan:
Postingan (Atom)