Rabu, 01 Juli 2015

Telapak Lima Milik Ibu


Telapak Lima Milik Ibu



Bu, apakah manusia di bumi ini pandai berdusta?
Aku ingin bertanya padamu, bu
Benarkah di bawah telapak limamu bersarang sebuah surga?
Aku tak percaya, bu
Rasa-rasanya itu kata yang terlalu berbumbu
Ingin sekali aku bunuh jejak-jejak di pelataran bumi ini
Yang beretorika hingga berair liur
Bahwa lambang keindahan itu ada di alat pijakmu

Bagaimana aku dapat melihatnya?
Bu, aku pikir cakrawalaku buruk
Tak cukup jika hanya bercumbu dengan dokter mata
Apalagi dengan bantuan kacamata kuda

Apakah seperti jin dan pasukannya yang lain?
Tak kasat mata, tak berefleksi?
Ataukah seperti bayangan yang lenyap dalam gelap?
Yang menindih warna pekatnya
Tak terlihat, tak nampak

Semu saja bagiku
Bukan hanya letak surga yang fana
Telapak limamu saja selalu pandai bermimikri
Tak pernah aku kerling
Sulit untuk ku jamah
Dan terlalu jauh untuk ku kecup

Bu, surga terlalu berbumbu
Rugi aku jika berpijak ke dalamnya
Tapi tak pernah mengendus telapak limamu




1 komentar: