“Pembantu” Rakyat
Diktekan aku
bagaimana cara mengeja kata “Politik”
Tunjukkan padaku
siapa saja makhluk-makhuk didalamnya
Yang katanya
sebagai perantara dengan yang kecil
Apakah orang
dengan ribuan janji dan berpeci dikepala?
Berjas rapih dan
berdasi bak presiden amerika?
Ataukah orang
yang mengenakan hijab berwarna
Dan lekukan
senyum sepuluh senti di bibir palsunya?
Dengan deretan
kata-kata besar bercetak tebal
Yang tergantung
disetiap pojokan pohon desa
Mereka itu
siapa?
Tiba-tiba datang
berkoar-koar menyuarakan visi dan misi
Berteriak-teriak
agar kami dapat sejahtera
Dan agar kami
sukarela menyumbangkan suara
Cih! Mereka itu
kenapa?
Datang
tergopoh-gopoh menyelinap diantara kami
“Merakyat”
katanya
Lantas tahukah
anda siapa rakyat itu?
Mengertikah anda
siapa kami? Kebutuhan kami?
Bukan spanduk
dan slogan yang kami makan
Bukan kata-kata
seperti gula yang kami butuhkan
Mereka itu
bagaimana?
Dengan bodohnya
duduk di kursi singgasana
Bertopang dagu,
saling mengurat
Bahkan rajin
hijrah ke alam mimpi
Mereka itu
dimana?
Ketika kamilah
sebenarnya “Tuan” mereka
Dan yang
berpolitik hanyalah pembantu belaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar