Tangan
untuk Batu
Malam tadi, aku
duduk dengan kepala
Isi otakku tak
karuan
Wong
ora lok turu lalih kok ya
Entah sedang
bertarung dengan apa
Sepi, hambar
Jariku tak lihay
mentransfer segala simbolnya
Lisanku tak
terlatih untuk mengikrarkannya
Beku sudah
Padam aku dalam
api
Gelap aku dalam
petang
Tak ada terang
Tak ada pintu
untuk kubuka gagangnya
Terpenjara sudah
Dalam sebuah
organ yang laknat
Terperangkap
dalam batu
Batu
keterpurukan
Tak ada palu
Untuk sekedar
meretakkan
tak ada tangan
yang mampu untuk
menghancurkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar