Minggu, 05 Juli 2015

Permasalahan Pembangungan Kesehatan


Permasalahan Pembangunan Kesehatan

1. Disparitas Status Kesehatan
            Disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan maupun perdesaan masih cukup tinggi. Angka kematian bayi dan balita pada golongan termiskin hampir empat kali lebih tinggi daripada golongan kaya, selain itu angka kematian bayi dan ibu melahirkan lebih tinggi didaerah pedesaan, kawasan timur Indonesia, serta penduduk dengan tingkat pendidikan yang rendah. Presentase anak balita yang berstatus gizi kurang dan buruk di daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perkotaan, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dan cakupan imunisasi pada golongan miskin lebih rendah dibanding golongan kaya.

2. Rendahnya status Kesehatan Penduduk Miskin.
            Angka kematian bayi pada kelompok miskin dapat terbilang tinggi, penyakit infeksi pada bayi yang merupakan penyebab kematian utama terhadap bayi dan anak balita seperti ISPA, diare, tetanus, dan penyakit kelahiran lebih sering terjadi pada penduduk miskin. Penyakit lain yang banyak diderita penduduk miskin adalah penyakit tuberculosis, malaria, dan sebagainya. Rendahnya status kesehatan penduduk miskin terutama disebabkan oleh terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan karena kendala geografi dan kendala biaya.
            Data pada tahun 2002-2003 menunjukkan bahwa sebagian besar masalah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan adalah karena kendala biaya, jarak, dan transportasi. Utilisasi rumah sakit masih di dominasi oleh golongan mampu, sedangkan masyarakat misikin cenderung memanfaatkan pelayanan hanya di puskesmas. Dalam RPJMN (2005) diketahui bahwa tenaga kesehatan yang menyebar pada penduduk miskin hanya sebesar 39,1% dibanding 82,3% pada penduduk kaya. Dari data tersebut ternyata penduduk miskin belum sepenuhnya terjangkau oleh sistem jaminan atau asuransi kesehatan.
            Program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan beberapa dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup signifikan, walaupun masih dijumpai brbagai masalah dan hambatan yang tetap memengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu tetap diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan antar daerah dan antargolongan, derajat kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan.

3. Rendahnya Kualitas, Pemerataan, dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan.
            Pelayanan kesehatan untuk masyarakat masih terhitung kurang dan belum memadai, selain jumlahnya kurang, kualitas, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan di puskesmas masih menjadi kendala, kualitas pelayanan sebagian besar rumah sakit pada umumnya masih dibawah standar. Pelayanan kesehatan rujukan belum optimal dan belum memenuhi harapan, masyarakat merasa kurang puas dengan mutu pelayanan rumah sakit dan puskesmas karena lambatnya pelayanan, kesulitan administrasi, dan lamanya waktu tunggu. Perlindungan masyarakat dibidang obat dan makanan masih rendah, dalam era perdagangan bebas, kondisi kesehatan masyarakat semakin rentan akibat meningkatnya kemungkinan konsumsi obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan (RPJMN, 2005).

4. Kinerja Pelayanan Kesehatan yang Rendah
            Kinerja pelayanan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Masih rendahnya kinerja pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator seperti proporsi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, proporsi bayi yang mendapatkan imunisasi campak, dan lain sebagainya, seharusnya kinerja pelayanan kesehatan harus cekatan dalam menangani masyarakat yang hendak berobat dan memerlukan pelayanan kesehatan, karena hal tersebut dapat membantu tingkat kesehatan masyarakat apabila segera ditangani dengan cekatan dan baik, tetapi pada kenyataannya lembaga pelayanan kesehatan cenderung kurang sigap dalam hal memberikan pelayanan, terlebih lagi pelayanan prima kepada masyarakat.




Sumber  : Sasmito, Wiku Adi. 2007. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT.Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar