Senin, 29 Juni 2015

Pendidikan di Masa Lalu dan Masa Kini



            Seorang tokoh ilmu filsafat Pernah berkata, sebaik-baiknya suatu bangsa adalah bangsa yang masyaraktnya mengenal pendidikan dan berpendidikan. Jika membahas mengenai pendidikan, tentunya ini akan menjadi hal yang akan sulit untuk menemui titik temu dan akan selalu mengekor di setiap pembahasan. Karena pendidikan adalah satu kata yang vital serta menjadi faktor yang mencerminkan harkat dan  martabat suatu bangsa, khususnya pada masyarakat, dan di setiap individunya.
            Di Indonesia sendiri pendidikan seolah-olah dianggap menjadi suatu hal yang selalu berputar. Baik di masa lalu maupun di masa kini. Pendidikan di masa lalu mungkin masih terdoktrin dengan perbedaan-perbedaan yang pada masa kini sudah mulai terkikis. Contohnya pada zaman penjajahan atau kolonial masih diberlakukannya diskriminasi pada perempuan yang tidak boleh mengenyam pendidikan terlalu tinggi, yang tentunya melanggar HAM dari kaum tersebut. pendidikan di masa lalu juga masih belum sepenuhnya dianggap penting, karena kebanyakan orang tua berideologi jika pendidikan hanyalah suatu kegiatan yang membuang-buang waktu terutama uang, dan bukan sebagai suatu jalan dan wadah untuk mencerdaskan anak-anaknya. Seiring begulirnya waktu, pendidikan di era orde lama, orde baru, dan hingga masa reformasi mengalami peningkatan. Dan memiliki pengaruh pada pandangan di tiap-tiap individu, masyarakat luas mulai menyadari jika pendidikan adalah suatu hal yang memang penting, doktrin jika pendidikan hanya membuang-buang uang mulai memudar dan berkurang pada ideologi para orang tua, pendidikanpun mulai dapat dinikmati oleh semua kalangan tanpa pengecualian.
            Pada masa lalu metode pembelajaran dalam pendidikan mungkin masih terbilang sederhana jika dibandingkan dengan metode pembelajaran di masa kini yang lebih canggih baik dari segi sarana maupun prasaranya, seperti diadakannya bantuan alat-alat dan media untuk mempermudah proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan efektifitas peserta didik dalam memahami materi. Tetapi perlu di garis bawahi lagi, walaupun terdapat perbedaan di masa lalu dan di masa kini mengenai pendidikan yang cenderung mengalami peningkatan, sesungguhnya pendidikan di masa lalu dan di masa kini pun memiliki persamaan, yaitu dalam ruang lingkup bagaimana dapat memperoleh pendidikan tersebut, mengingat jika pendidikan di Indonesia selalu berkaitan dengan faktor yang menjadi pergunjingan di kalangan mayoritas masyarakat Indonesia, yaitu masyarakat menengah ke bawah. Sudah bukan menjadi hal yang tidak lumrah lagi jika pendidikan akan berkaitan dengan uang. Tentunya hal itu akan menjadi faktor utama permasalahan di masa kini dalam pendidikan, karena walaupun sudah tidak ada batasan atau diskriminasi dalam memperoleh pendidikan, tetapi realitasnya adalah hanya orang-orang menengah ke ataslah yang dapat mengenyam pendidikan dengan leluasa. Dan hal tersebut tidak berlaku bagi masyarakat menengah ke bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar