MAKALAH
MENGANALISIS DAYA DUGA SIMAK DIRI
DENGAN MENGGUNAKAN KRITERIA CIRI PENYIMAK IDEAL
Ditujukan
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Menyimak
yang
di ampu oleh Drs. Syarief Muhtar
Oleh :
Vemy
Rida Riawan
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
WIRALODRA
Jl.Ir.H.Juanda KM.3 Singaraja Indramayu
45213
Telp.(0234)275946
Fax.(0234)275946
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Manusia
adalah makhluk sosial. Mereka selalu hidup berkelompok, mulai dari kelompok
kecil sampai dengan kelompok besar. Interaksi antarkelompok didukung dan
ditopang oleh alat komunikasi vital yang mereka miliki bersama, yaitu bahasa.
Kenyataan ini berlaku baik bagi masyarakat tradisional maupun modern. Jelas
dalam masyarakat diperlukan keterampilan menyimak sebagai sarana interaksi
antarmanusia satu dengan manusia lainnya
Menyimak sangatlah
penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan menyimak kita dapat
memperoleh berbagai informasi. Tentu saja dengan mendapat informasi kita dapat
menambah wawasan dan pengetahuan dalam hidup kita. Di dalam sebuah perkuliahan
menyimak memang sangat penting, karena dengan menyimak mahasiswa dapat
memperoleh berbagai ilmu yang diberikan oleh dosen, menerima berbagai
informasi, dan menghargai pendapat orang lain. Ada pula ciri-ciri penyimak
ideal yang menjadi penentu keberhasilan daya simak diri.
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan
menyimak?
1. Apakah ciri-ciri dari penyimak
ideal?
3.
Bagaimanakah hasil analisis mengenai kemampuan daya simak diri penulis?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang di
maksud dengan menyimak
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari
penyimak ideal
3. Untuk mengetahui apakah penulis
termasuk penyimak yang ideal.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Menyimak
Pengertian menyimak menurut beberapa ahli :
a.
Menyimak adalah mendengarkan secara khusus dan terpusat pada obyek yang di
simak. Drs.Hanapi Natasasmita (1995:18)
b.
Menyimak adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengarkan dari bunyi
bahasa,mengidentifikasi,menilik,dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam
bahan simakan.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi,
serta iterpretasi, untuk memperoleh informasi,menangkap isi,serta memahami
makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau
bahasa lisan. Djago Tarigan (1991:4)
c.
Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta
apresiasi. Rusel dan Russel
d.
Menyimak adalah mendengarkan (mempertahankan apa yang diucapkan orang),menyimak
adalah latihan mendengarkan baik-baik. Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S
Poerwadarminta)
e.
Menyimak sebagai proses besar mendengarkan,mengenal,serta menginterpretasikan
lambang-lambang lisan. Anderson dalam Tarigan (1994:28)
f.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi
bahasa,mengidentifikasi,menginterpretasikan,dan mereaksiatas makna yang
terkandung di dalamnya. Akhadi-at (1992:142)dalam Sutari,dkk (1997:18-19)
g.
Menyimak atau mendengarkan dalam arti sempit mengacu pada proses mental
pendengar yang menerima bunyi yang dirangsangkan oleh pembicara dan kemudian
menyusun penafsiran apa yang disimaknya. b. Menyimak dalam pengertian luas
mengacu pada proses bahwa menyimak tidak hanya mengerti dan membuat penafsiran
tentang apa yang disimaknya,tetapi lebih dari itu ia berusaha melakukan apa
yang diinformasikan oleh materi yang disimaknya. Nurhadi (1995:339)
h.
Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta
apresiasi. Harimurti K. : 1981
2.2 Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Menyimak memperoleh fakta atau mendapatkan fakta
b. Untuk menganalisis fakta
c. Untuk mengevaluasi fakta
d. Untuk mendapatkan inspirasi
e. Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri
Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Menyimak memperoleh fakta atau mendapatkan fakta
b. Untuk menganalisis fakta
c. Untuk mengevaluasi fakta
d. Untuk mendapatkan inspirasi
e. Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri
2.3 Jenis-Jenis Menyimak
Pengklasifikasian menyimak berdasarkan:
a. Sumber suara
b. Cara penyimak bahan yang disimak
c. Tujuan menyimak
d. Taraf aktivitas penyimak
Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1) Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
2) Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
1) Menyimak ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja.
Menyimak ekstensif meliputi
a) Menyimak sosial
b) Menyimak sekunder
c) Menyimak estetik
2) Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
Menyimak intensif meliputi:
a) Menyimak kritis
b) Menyimak introgatif
c) Menyimak penyelidikan
d) Menyimak kreatif
e) Menyimak konsentratif
f) Menyimak selektif
Tujuan menyimak berdasarkan Tidyman & butterfield membedakan menyimak menjadi:
a) Menyimak sederhana
b) Menyimak diskriminatif
c) Menyimak santai
d) Menyimak informatif
e) Menyimak literatur
f) Menyimak kritis
Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
a) Kegiatan menyimak bertarap rendah
b) Kegiatan menyimak bertaraf tinggi
Pengklasifikasian menyimak berdasarkan:
a. Sumber suara
b. Cara penyimak bahan yang disimak
c. Tujuan menyimak
d. Taraf aktivitas penyimak
Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1) Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
2) Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
1) Menyimak ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja.
Menyimak ekstensif meliputi
a) Menyimak sosial
b) Menyimak sekunder
c) Menyimak estetik
2) Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
Menyimak intensif meliputi:
a) Menyimak kritis
b) Menyimak introgatif
c) Menyimak penyelidikan
d) Menyimak kreatif
e) Menyimak konsentratif
f) Menyimak selektif
Tujuan menyimak berdasarkan Tidyman & butterfield membedakan menyimak menjadi:
a) Menyimak sederhana
b) Menyimak diskriminatif
c) Menyimak santai
d) Menyimak informatif
e) Menyimak literatur
f) Menyimak kritis
Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
a) Kegiatan menyimak bertarap rendah
b) Kegiatan menyimak bertaraf tinggi
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Menyimak
1.
Unsur Pembicara
Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan penyimak juga harus bergaya menarik / bervariasi
2. Unsur Materi
Unsur yang diberikan haruslah actual, bermanfaat, sistematis dan seimbang
3. Unsur Penyimak / Siswa
a. Kondisi siswa dalam keadaan baik
b. Siswa harus berkonsentrasi
c. Adanya minat siswa dalam menyimak
d. Penyimak harus berpengalaman luas
4. Unsur Situasi
a. Waktu penyimakan
b. Saran unsur pendukung
c. Suasana lingkungan
Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan penyimak juga harus bergaya menarik / bervariasi
2. Unsur Materi
Unsur yang diberikan haruslah actual, bermanfaat, sistematis dan seimbang
3. Unsur Penyimak / Siswa
a. Kondisi siswa dalam keadaan baik
b. Siswa harus berkonsentrasi
c. Adanya minat siswa dalam menyimak
d. Penyimak harus berpengalaman luas
4. Unsur Situasi
a. Waktu penyimakan
b. Saran unsur pendukung
c. Suasana lingkungan
2.5 Ciri-ciri Penyimak Ideal
Ciri-ciri penyimak ideal biasanya
diterapkan kepada orang lain. Artinya, bila seseorang menilai apakah orang lain
penyimak ideal atau tidak, maka penilai memeriksa karakteristik penyimak yang
dinilainya. Patokan penilaian adalah ciri penyimak yang ideal. Penyimak yang
baik ialah penyimak yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan
luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas,
ia dapat melakukan kegiatan menyimak dengan baik. Selain itu, penyimak yang
baik ialah penyimak yang dapat melakukan kegiatan menyimak dengan intensif.
Ada lima belas ciri penyimak ideal.
Berikut ini akan disajikan ciri-ciri tersebut beserta penjelasannya.
1. Siap fisik dan mental
Penyimak
yang baik adalah penyimak yang benar-benar bersiap untuk menyimak. Fisiknya
segar, sehat, atau dalam kondisi prima. Mentalnya stabil, pikiran jernih.
2. Konsentrasi
Penyimak yang baik adalah penyimak
yang dapat memusatkan perhatiannya kepada bahan simakan. Yang bersangkutan
harus dapat menyingkirkan hal-hal lain selain materi simakan.
3. Motivasi
Penyimak yang baik selalu
mempunyai motivasi yang kuat dalam menyimak. Yang bersangkutan mungkin
mempunyai tujuan menambah pengetahuan, mau belajar tentang sesuatu, mau menguji
tentang sesuatu dan sebagainya. Hal itulah yang dijadikannya sebagai motivasi
atau pemacu, pendorong, penggerak dalam menyimak.
4. Objektif
Penyimak yang baik adalah
penyimak yang berprasangka, tidak berat sebelah. Yang bersangkutan bukan
melihat siapa yang berbicara tetapi apa yang dikatakannya. Bila yang dikatakan
itu memang benar, ia terima, bila salah, ia menolak siapapun yang mengatakannya.
5. Menyeluruh
Penyimak yang baik ialah
penyimak yang menyimak bahan simakan secara lengkap, utuh, atau menyeluruh. Ia
tidak menyimak meloncat-loncat ataupun terputus-putus, atau hanya menyimak yang
disenangi saja.
6. Menghargai
Penyimak yang baik ialah
penyimak yang menghargai pembicara. Ia tidak menganggap enteng, menyepelakan
apa yang disampaikan oleh pembicara. Ia pun tidak mengaggap diri tahu segalanya
dan pengetahuannya melebihi pembicara. Penyimak yang baik selalu menghargai
pendapat pembicara, walaupun mungkin pendapat itu berbeda dengan pendapatnya.
7. Selektif
Penyimak yang baik tahu memilih
bagian-bagian penting dari bahan simakan yang perlu diperhatikan dan diingat.
Tidak semua bahan yang diterima ditelan mentah-mentah, tetapi dipilihnya bagian–bagian
yang bersifat inti.
8. Sungguh-sungguh
Penyimak yang baik selalu menyimak
bahan simakan dengan sesungguh hatinya. Ia tidak akan berpura-pura menyimak
padahal hatinya dan perhatiannya ke tempat lain. Yang bersangkutan benar-benar
menyimak pesan pembicara walau pesan itu kurang menarik baginya.
9. Tidak mudah terpengaruh
Penyimak yang baik tak mudah diganggu
oleh hal-hal lain di luar bahan simakan. Yang bersangkutan dapat membentengi
diri dari berbagai gangguan kecil seperti kebisingan. Kalaupun sekali waktu ia
mendapat gangguan yang tak terelakan, ia dengan cepat kembali kepada tugas
semula, yakni menyimak.
10. Cepat menyesuaikan diri
Penyimak yang baik ialah
penyimak yang tanggap terhadap situasi. Ia cepat menghayati dan menyesuaikan
diri dengan inti pembicaraan, irama pembicaraan, dan gaya pembicara.
11. Kenal arah
Penyimak yang baik selalu mengenal
arah pembicaraan, bahkan sudah dapat menduga ke arah mana pembicaraan
berlangsung. Biasanya, pada menit-menit pertama awal pembicaraan, penyimak yang
baik sudah mengetahui arah pembicaraan dan barangkali sudah dapat menduga isi
pembicaraan.
12. Kontak dengan pembicara
Penyimak yang baik selalu
mengadakan kontak dengan pembicara. Misalnya dengan cara memperhatikan
pembicara, memberikan dukungan atau dorongan kepada pembicara melalui ucapan
singkat, ya, ya; benar, saya setuju, atau saya sependapat, dan sebagainya. Hal
yang sama dapat pula disampaikan melalui gerak-gerik tubuh seperti
mengagguk-angguk, mengacungkan jempol dan sebagainya.
13. Merangkum
Penyimak yang selalu dapat
menangkap sebagian besar isi bahan simakan. Hal itu terbukti dari hasil
rangkuman penyimak yang disampaikan secara lisan atau tertulis setelah proses
menyimak selesai.
14. Mengevaluasi
Penyimak yang baik selalu
menilai, menguji, mengkaji, atau menelaah isi bahan simakan yang diterimanya.
Fakta yang diterima dikaitkan atau dibandingkan dengan pengetahuan dan
pengalamannya.
15. Merespon
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan
penilaian hasil simakan, penyimak menyatakan pendapat terhadap isi pembicaraan
tersebut. Yang bersangkutan mungkin setuju atau tidak setuju, sependapat atau
tidak sependapat dengan si pembicara. Reaksi atau tanggapan penyimak itu dapat
berwujud dalam bentuk mengangguk-angguk, menggeleng-geleng, mengerjakan
sesuatu, dan sebagainya.