Senin, 17 Agustus 2015

Analisis Daya Duga Simak Diri

 
MAKALAH
MENGANALISIS DAYA DUGA SIMAK DIRI DENGAN MENGGUNAKAN KRITERIA CIRI PENYIMAK IDEAL
Ditujukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Menyimak
yang di ampu oleh Drs. Syarief Muhtar

Oleh    :
Vemy Rida Riawan




 



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIRALODRA
Jl.Ir.H.Juanda KM.3 Singaraja Indramayu 45213
Telp.(0234)275946 Fax.(0234)275946
2015






BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk sosial. Mereka selalu hidup berkelompok, mulai dari kelompok kecil sampai dengan kelompok besar. Interaksi antarkelompok didukung dan ditopang oleh alat komunikasi vital yang mereka miliki bersama, yaitu bahasa. Kenyataan ini berlaku baik bagi masyarakat tradisional maupun modern. Jelas dalam masyarakat diperlukan keterampilan menyimak sebagai sarana interaksi antarmanusia satu dengan manusia lainnya
Menyimak sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan menyimak kita dapat memperoleh berbagai informasi. Tentu saja dengan mendapat informasi kita dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam hidup kita. Di dalam sebuah perkuliahan menyimak memang sangat penting, karena dengan menyimak mahasiswa dapat memperoleh berbagai ilmu yang diberikan oleh dosen, menerima berbagai informasi, dan menghargai pendapat orang lain. Ada pula ciri-ciri penyimak ideal yang menjadi penentu keberhasilan daya simak diri.
.
1.2 Rumusan Masalah
                        1. Apa yang di maksud dengan menyimak?
                        1. Apakah ciri-ciri dari penyimak ideal?
3. Bagaimanakah hasil analisis mengenai kemampuan daya simak diri penulis?

1.3 Tujuan Penulisan
                        1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan menyimak
                        2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari penyimak ideal
                        3. Untuk mengetahui apakah penulis termasuk penyimak yang ideal.




BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Menyimak
       Pengertian menyimak menurut beberapa ahli   :
a. Menyimak adalah mendengarkan secara khusus dan terpusat pada obyek yang di simak. Drs.Hanapi Natasasmita (1995:18) 
b. Menyimak adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengarkan dari bunyi bahasa,mengidentifikasi,menilik,dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.
 Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta iterpretasi, untuk memperoleh informasi,menangkap isi,serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Djago Tarigan (1991:4)
c. Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Rusel dan Russel
d. Menyimak adalah mendengarkan (mempertahankan apa yang diucapkan orang),menyimak adalah latihan mendengarkan baik-baik. Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S Poerwadarminta)
e. Menyimak sebagai proses besar mendengarkan,mengenal,serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Anderson dalam Tarigan (1994:28)
f. Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,mengidentifikasi,menginterpretasikan,dan mereaksiatas makna yang terkandung di dalamnya. Akhadi-at (1992:142)dalam Sutari,dkk (1997:18-19)
g. Menyimak atau mendengarkan dalam arti sempit mengacu pada proses mental pendengar yang menerima bunyi yang dirangsangkan oleh pembicara dan kemudian menyusun penafsiran apa yang disimaknya. b. Menyimak dalam pengertian luas mengacu pada proses bahwa menyimak tidak hanya mengerti dan membuat penafsiran tentang apa yang disimaknya,tetapi lebih dari itu ia berusaha melakukan apa yang diinformasikan oleh materi yang disimaknya. Nurhadi (1995:339)
h. Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Harimurti K. : 1981

2.2 Tujuan Menyimak
            Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut   :
   a. Menyimak memperoleh fakta atau mendapatkan fakta
   b. Untuk menganalisis fakta
   c. Untuk mengevaluasi fakta
   d. Untuk mendapatkan inspirasi
   e. Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri

2.3 Jenis-Jenis Menyimak
            Pengkla
sifikasian menyimak berdasarkan:
a. Sumber suara
b. Cara penyimak bahan yang disimak
c. Tujuan menyimak
d. Taraf aktivitas penyimak
            Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1) Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
2) Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
            Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
1) Menyimak ekstensif (extensive listening)
            Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja.
Menyimak ekstensif meliputi
a) Menyimak sosial
b) Menyimak sekunder
c) Menyimak estetik
2) Menyimak Intensif
            Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
Menyimak intensif meliputi:
a) Menyimak kritis
b) Menyimak introgatif
c) Menyimak penyelidikan
d) Menyimak kreatif
e) Menyimak konsentratif
f) Menyimak selektif
            Tujuan menyimak berdasarkan Tidyman & butterfield membedakan menyimak menjadi:
a) Menyimak sederhana
b) Menyimak diskriminatif
c) Menyimak santai
d) Menyimak informatif
e) Menyimak literatur
f) Menyimak kritis
            Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
a) Kegiatan menyimak bertarap rendah
b) Kegiatan menyimak bertaraf tinggi

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyimak

1. Unsur Pembicara
  
    Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan penyimak juga harus bergaya menarik / bervariasi
2. Unsur Materi
  
    Unsur yang diberikan haruslah actual, bermanfaat, sistematis dan seimbang
3. Unsur Penyimak / Siswa
     a. Kondisi siswa dalam keadaan baik
     b. Siswa harus berkonsentrasi
     c. Adanya minat siswa dalam menyimak
     d. Penyimak harus berpengalaman luas
4. Unsur Situasi
     a. Waktu penyimakan
     b. Saran unsur pendukung
     c. Suasana lingkungan

2.5 Ciri-ciri Penyimak Ideal
Ciri-ciri penyimak ideal biasanya diterapkan kepada orang lain. Artinya, bila seseorang menilai apakah orang lain penyimak ideal atau tidak, maka penilai memeriksa karakteristik penyimak yang dinilainya. Patokan penilaian adalah ciri penyimak yang ideal. Penyimak yang baik ialah penyimak yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas, ia dapat melakukan kegiatan menyimak dengan baik. Selain itu, penyimak yang baik ialah penyimak yang dapat melakukan kegiatan menyimak dengan intensif.
Ada lima belas ciri penyimak ideal. Berikut ini akan disajikan ciri-ciri tersebut beserta penjelasannya.
1. Siap fisik dan mental
Penyimak yang baik adalah penyimak yang benar-benar bersiap untuk menyimak. Fisiknya segar, sehat, atau dalam kondisi prima. Mentalnya stabil, pikiran jernih.
2. Konsentrasi
Penyimak yang baik adalah penyimak yang dapat memusatkan perhatiannya kepada bahan simakan. Yang bersangkutan harus dapat menyingkirkan hal-hal lain selain materi simakan.
3. Motivasi
 Penyimak yang baik selalu mempunyai motivasi yang kuat dalam menyimak. Yang bersangkutan mungkin mempunyai tujuan menambah pengetahuan, mau belajar tentang sesuatu, mau menguji tentang sesuatu dan sebagainya. Hal itulah yang dijadikannya sebagai motivasi atau pemacu, pendorong, penggerak dalam menyimak.
4. Objektif
 Penyimak yang baik adalah penyimak yang berprasangka, tidak berat sebelah. Yang bersangkutan bukan melihat siapa yang berbicara tetapi apa yang dikatakannya. Bila yang dikatakan itu memang benar, ia terima, bila salah, ia menolak siapapun yang mengatakannya.


5. Menyeluruh
 Penyimak yang baik ialah penyimak yang menyimak bahan simakan secara lengkap, utuh, atau menyeluruh. Ia tidak menyimak meloncat-loncat ataupun terputus-putus, atau hanya menyimak yang disenangi saja.
6. Menghargai
 Penyimak yang baik ialah penyimak yang menghargai pembicara. Ia tidak menganggap enteng, menyepelakan apa yang disampaikan oleh pembicara. Ia pun tidak mengaggap diri tahu segalanya dan pengetahuannya melebihi pembicara. Penyimak yang baik selalu menghargai pendapat pembicara, walaupun mungkin pendapat itu berbeda dengan pendapatnya.
7. Selektif
Penyimak yang baik tahu memilih bagian-bagian penting dari bahan simakan yang perlu diperhatikan dan diingat. Tidak semua bahan yang diterima ditelan mentah-mentah, tetapi dipilihnya bagian–bagian yang bersifat inti.
8. Sungguh-sungguh
Penyimak yang baik selalu menyimak bahan simakan dengan sesungguh hatinya. Ia tidak akan berpura-pura menyimak padahal hatinya dan perhatiannya ke tempat lain. Yang bersangkutan benar-benar menyimak pesan pembicara walau pesan itu kurang menarik baginya.
9. Tidak mudah terpengaruh
Penyimak yang baik tak mudah diganggu oleh hal-hal lain di luar bahan simakan. Yang bersangkutan dapat membentengi diri dari berbagai gangguan kecil seperti kebisingan. Kalaupun sekali waktu ia mendapat gangguan yang tak terelakan, ia dengan cepat kembali kepada tugas semula, yakni menyimak.
10. Cepat menyesuaikan diri
 Penyimak yang baik ialah penyimak yang tanggap terhadap situasi. Ia cepat menghayati dan menyesuaikan diri dengan inti pembicaraan, irama pembicaraan, dan gaya pembicara.
11. Kenal arah
Penyimak yang baik selalu mengenal arah pembicaraan, bahkan sudah dapat menduga ke arah mana pembicaraan berlangsung. Biasanya, pada menit-menit pertama awal pembicaraan, penyimak yang baik sudah mengetahui arah pembicaraan dan barangkali sudah dapat menduga isi pembicaraan.

12. Kontak dengan pembicara
 Penyimak yang baik selalu mengadakan kontak dengan pembicara. Misalnya dengan cara memperhatikan pembicara, memberikan dukungan atau dorongan kepada pembicara melalui ucapan singkat, ya, ya; benar, saya setuju, atau saya sependapat, dan sebagainya. Hal yang sama dapat pula disampaikan melalui gerak-gerik tubuh seperti mengagguk-angguk, mengacungkan jempol dan sebagainya.

13. Merangkum
 Penyimak yang selalu dapat menangkap sebagian besar isi bahan simakan. Hal itu terbukti dari hasil rangkuman penyimak yang disampaikan secara lisan atau tertulis setelah proses menyimak selesai.

14. Mengevaluasi
 Penyimak yang baik selalu menilai, menguji, mengkaji, atau menelaah isi bahan simakan yang diterimanya. Fakta yang diterima dikaitkan atau dibandingkan dengan pengetahuan dan pengalamannya.

15. Merespon
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penilaian hasil simakan, penyimak menyatakan pendapat terhadap isi pembicaraan tersebut. Yang bersangkutan mungkin setuju atau tidak setuju, sependapat atau tidak sependapat dengan si pembicara. Reaksi atau tanggapan penyimak itu dapat berwujud dalam bentuk mengangguk-angguk, menggeleng-geleng, mengerjakan sesuatu, dan sebagainya.